Klenteng Sanggar Agung Surabaya
Kelenteng Sanggar Agung Surabaya
Klenteng Sanggar Agung atau Klenteng Hong San Tan candi klenteng untuk jemaat Tri Darma, yaitu Buddha, Tao dan Kong Hu Cu. Klenteng ini terletak di Jalan Sukolilo no 100, Pantai Kenjeran.
Seperti klenteng lain yang biasa kita temukan, Klenteng Sanggar Agung memiliki design dan atmosfir khas dan memiliki bentuk bangunan yang unik dan menakjubkan.
Seperti klenteng lain yang biasa kita temukan, Klenteng Sanggar Agung memiliki design dan atmosfir khas dan memiliki bentuk bangunan yang unik dan menakjubkan.
Bagian dalam klenteng merupakan bagian yang indah, dimana terdapat patung Dewe Kwan Im Pouw Sat dan empat pelindungnya. Ada juga 2 patung naga di setiap sisi patung dewi Kwan Im dengan panjang masing-masing 6 M. Sedangkan patung Kwan Im sendiri memiliki tinggi sekitar 20 m dan tampak indah layaknya sebuah karya seni. Patung Kwan Im dibangun setelah kurang dari 2 tahun dari kuil dibangun.
Para pengunjung yang datang ke kuil ini tidak hanya datang dari para jemaat, tetapi juga dari mereka yang ingin mengunjungi dan melihat klenteng ini atau yang ingin menggambil gambar. Klenteng Sanggar Agung kini menjadi sebuah obyek wisatadi kawasan pantai Kenjeran di Surabaya.
Klenteng Sanggar Agung Candi menjadi lebih ramai ketika Tahun Baru Imlek telah datang, waktu dimana masyarakat etnis Tionghoa merayakan acara tahun baru mereka. Keberadaan Sanggar Agung menjadi lebih menarik karena lokasi klenteng ini terletak di atas laut.
Awal mula pendirian klenteng ini adalah sebuah kelanjutan dari keluarga Loe Kim Soen, yaitu pendiri dan ayah dari Soetiadji Yudo, yang adalah pemimpin Sanggar Agung. Candi ini diresmikan pada tahun 1999, tepatnya pada Tahun Baru Imlek
Para pengunjung yang datang ke kuil ini tidak hanya datang dari para jemaat, tetapi juga dari mereka yang ingin mengunjungi dan melihat klenteng ini atau yang ingin menggambil gambar. Klenteng Sanggar Agung kini menjadi sebuah obyek wisatadi kawasan pantai Kenjeran di Surabaya.
Klenteng Sanggar Agung Candi menjadi lebih ramai ketika Tahun Baru Imlek telah datang, waktu dimana masyarakat etnis Tionghoa merayakan acara tahun baru mereka. Keberadaan Sanggar Agung menjadi lebih menarik karena lokasi klenteng ini terletak di atas laut.
Awal mula pendirian klenteng ini adalah sebuah kelanjutan dari keluarga Loe Kim Soen, yaitu pendiri dan ayah dari Soetiadji Yudo, yang adalah pemimpin Sanggar Agung. Candi ini diresmikan pada tahun 1999, tepatnya pada Tahun Baru Imlek
Komentar
Posting Komentar